Newsletter Sajian Kabar “Solusi Palsu PLTSa di Surabaya”

Dalam edisi newsletter kali ini, WALHI Jawa Timur mengangkat isu “solusi palsu” dari proyek Waste to Energy atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang diterapkan di Benowo, Surabaya. Program ini diklaim mampu mengatasi permasalahan sampah dengan mengubahnya menjadi energi listrik. Namun, benarkah ini solusi yang sesungguhnya?

Pada dasarnya, sebuah solusi harus menyelesaikan akar permasalahan. Namun, PLTSa justru mengalihkan persoalan dengan cara membakar sampah, bukan menguranginya. Proses ini tidak hanya mengabaikan prinsip pengelolaan sampah yang berkelanjutan, tetapi juga berpotensi meningkatkan produksi sampah karena listrik yang dihasilkan bergantung pada jumlah sampah yang dibakar. Akibatnya, kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah melemah, dan produsen terbebas dari tanggung jawab terhadap limbah produknya.

Lebih dari itu, metode insinerasi dan gasifikasi yang digunakan dalam PLTSa menghasilkan polutan berbahaya. Laporan Global Alliance for Incinerator Alternatives (GAIA) menunjukkan bahwa pembakaran sampah, terutama plastik, melepaskan zat beracun seperti Persistent Organic Pollutants (POP) dan logam berat yang berdampak buruk pada kesehatan manusia serta lingkungan. Zat-zat ini dapat menyebar luas, mencemari udara, laut, hingga rantai makanan.

Alih-alih menjadi solusi, PLTSa justru menghadirkan masalah baru. Oleh karena itu, WALHI Jawa Timur menegaskan bahwa pendekatan ini tidak tepat dalam mengatasi krisis sampah di Surabaya. Kami mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap solusi yang ditawarkan dan mendorong kebijakan yang berfokus pada pengurangan sampah sejak hulu, bukan sekadar pemusnahan yang berdampak jangka panjang.

Selengkapnya download di:

https://bit.ly/SajianKabar