Rilis Aksi Aliansi Puger Menggugat
PT. Semen Imasco Asiatic telah melakukan pembelokan terhadap aliran irigasi sekunder, sehingga mengakibatkan petani mengalami krisis air. saluran irigasi tersebut menjadi salah satu saluran penting yang mengairi lahan pertanian seluas kurang lebih 300 hektar yang terletak di desa Puger wetan dan Puger kulon. Sejak awal proses pemindahan saluran irigasi, tepatnya di tahun 2018 sampai detik ini, petani tidak sepakat dan menolak adanya pemindahan tersebut.
Pada Kamis 10/09/2020 , petani dan mahasiswa melangsungkan aksi massa di gedung DPRD Jember dan Pemkab Jember. Pada aksi tersebut massa aksi ditemui langsung oleh Bupati Jember, selekas negosiasi Bupati membacakan pernyataan dalam surat No. 032/1897/35.09.312/20 perihal laporan dugaan penyerobotan aset BMN. Surat tersebut diduga berisi tentang pemindahan saluran irigasi yang dilakukan secara sepihak dan tanpa izin oleh pihak PT. Semen Imasco Asiatic. Bupati dalam sikapnya tidak mengizinkan adanya pemindahan saluran irigasi warga.
Perlu diketahui, bahwa saluran irigasi tersebut merupakan infrastruktur penting bagi pertanian warga, sebab berhubungan erat dengan keberlangsungan produksi pertanian. Mengingat pentingnya permasalahan tersebut dan mempertimbangkan PP No 77 Tahun 2001 tentang irigasi, khususnya pada pasal 34 ayat 3 soal pengamanan jaringan irigasi. Secara tegas pada poin ketiga disebutkan jika dilarang mendirikan, mengubah ataupun membongkar bangunan-bangunan lain yang berada di dalam, di atas, maupun yang melintasi saluran irigasi, kecuali dengan izin Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
Pada hari ini Jumat 11 /09/2020, Agung selaku perwakilan dari PU BM SDA Jember, memberitahukan perihal adanya alat berat yang datang untuk memindahkan saluran irigasi ke posisi semula, kabar ini Ia sampaikan kepada petani. Lalu, Agung pun meminta kepada petani untuk mengawal pengembalian saluran irigasi tersebut ke posisi semula yakni berada di areal perusahaan.
Hingga pada sore hari alat berat sudah sampai di depan PT.Semen Imasco Asiatic, namun hingga saat beberapa waktu masih belum ada tindak lanjut dari dinas PU untuk membongkar saluran irigasi yang direlokasi dan dipindahkan kembali ke tempat asalnya.
Sampai pada pukul 16.28 WIB, sempat terjadi dialog yang cukup alot antara petani dengan pihak Dinas PU SDA. Pihak Dinas PU SDA sendiri ngotot untuk menunda pembongkaran saluran irigasi tersebut. Dan baru akan dipindahkan pada hari Senin mendatang dengan alasan tidak sesuai SOP atau standar operasional dinas.
Sontak, pernyataan tersebut membuat petani mempertanyakan keseriusan dinas dan meminta pihak dinas memberikan jaminan untuk tetap dilakukannya pengembalian saluran irigasi, namun hal itu tidak dipenuhi oleh pihak dinas. Tidak berlangsung lama dari dialog tadi, datanglah pihak aparatur keamanan dari Polsek Puger untuk memediasi persoalan, akan tetapi langkah polisi tetap gagal. Petani tetap meminta keseriusan dan tanggung jawab Dinas PU SDA untuk menjalankan aturan, yakni mengembalikan saluran irigasi ke tempat awalnya.
Hingga tanggal 11/09/2020 malam, petani dan jaringan solidaritas memilih untuk menduduki alat berat dan bertahan di lokasi, sampai benar-benar Dinas PU SDA selaku perwakilan Pemkab Jember menjalankan aturan dan mengembalikan saluran irigasi. Atas dasar itulah kami menyatakan:
- Memerintahkan Pemkab Jember melalui Dinas PU SDA untuk mengembalikan saluran irigasi ke tempat asalnya secepatnya dan tidak mengulur waktu.
- Meminta kepada pihak terkaityakni Pemkab Jember dan pihak keamanan untuk segera menindak oknum yang terlibat pada perusakan aset negara berupa perubahan saluran irigasi, karena telah merugikan petani sebagai warga negara.
- Menuntutpihak Pemkab Jember untuk serius dalam menegakkan aturan dan berpihak pada petani
Jika selambat-lambatnya pada dua hari ini saluran irigasi tidak segera dipindahkan dan tidak ada upaya serius dari pihak Pemkab Jember, maka kami akan melakukan aksi lagi sampai tuntutan kami dijalankan.
Wallahu muwafiq illa aqwamith thoriq
Wassalamualaikum warrohmatullohi wabarakatuh
Aliansi Puger Menggugat