Women March Surabaya 2020, Perkuat Solidaritas dan Bergerak Bersama untuk Keadilan Perempuan

Reportase Women March Surabaya 2020, Oleh: Tim Media Walhi Jatim

Pada tanggal 8 Maret 2020 secara serentak digelar aksi protes yang dikenal Women March. Tidak hanya di Surabaya, tetapi ada juga di Blitar, Jombang dan segenap wilayah di Indonesia. Aksi ini juga bertepatan dengan peringatan International Women Day. Momentum peringatan hari perempuan internasional membawa kita ke narasi sejarah, tentang perjuangan perempuan dalam memperjuangkan keadilan. Khususnya mereka para buruh dan juga kaum marjinal. Bergerak bersama menyuarakan keadilan dan kesetaraan gender.

Peringatan Women March di Surabaya sendiri dilakukan dalam berbagai rangkaian acara, seperti pra women march yang menggelar acara diskusi tentang RUU Ketahanan Keluarga. Setelah itu pada acara puncak para pegiat women march melakukan aksi damai di sekitaran taman Bungkul, Surabaya.

Aksi ini sendiri dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan diikuti oleh kurang lebih 50-60 massa aksi dari berbagai elemen masyarakat, baik mahasiswa, kelompok difabel, kelompok LGBT, hak asasi manusia, buruh, lingkungan hidup, isu-isu perempuan dan masyarakat umum.

Tidak ada batasan untuk mengikuti aksi ini, semua orang boleh terlibat. Pada Women March Surabaya kali ini ada beberapa hal yang disuarakan, khususnya terkait pengesahan RUU PKS, penolakan terhadap RUU Ketahanan Keluarga, RUU Cipta Kerja hingga isu-isu terkait kekerasan dan pelecehan seksual.

Berdasarkan catatan dari Komnas Perempuan pada tahun 2019, kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat cukup signifikan sebesar 14% dari tahun-tahun sebelumnya. Total angka kekerasan terhadap perempuan menurut Komnas Perempuan ialah 431.471 kasus. Tentu ini menjadi keprihatinan mendalam, mengingat masih tingginya angka kekerasan di Indonesia. Bahkan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut Syska selaku koordinator Women March Surabaya, bahwasanya aksi ini sebagai salah satu bentuk menyuarakan aneka ketidakadilan yang sedang dihadapi masyarakat, terkhusus pada perempuan. Ia menambahkan, ada 14 tuntutan (tuntutan WMS 2020) yang diusung pada Women March Surabaya 2020.

“Semua tuntutan yang diajukan sebagai dorongan untuk mendapatkan keadilan bagi masyarakat, khususnya bagi perempuan, gender, kaum marjinal, disabilitas dan korban diskriminatif.” Tandas Syska dalam keterangannya

Ia juga mengatakan, jika ada sebanyak 13 tuntutan merupakan tuntutan yang diusung dari Women March tahun lalu, karena hingga saat ini masih belum ada perubahan.

Salah satu pendesakan kepada pemerintah untuk segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS). Women March Surabaya 2020 juga menambahkan tuntutan untuk mendesak pemerintah mencabut RUU Ketahanan Keluarga yang melanggengkan domestikasi perempuan, diskriminasi gender dan sosial, stigmatisasi keberagaman dan melegalkan intervensi masyarakat ke dalam kehidupan privat.” Tegas Syska

Syska mengatakan, jika ke depan Women March Surabaya akan menggelar acara-acara lanjutan, sebagai bagian dari kampanye terkait hak-hak perempuan, serta bagian dari upaya mendorong terwujudnya keadilan dan kesetaraan itu sendiri.

Pra event kami membuat diskusi “Ketahanan Keluarga : RUU Masa Gitu?” Setelah acara hari ini, rencananya juga akan membuat diskusi perempuan dan seni, pada akhir maret.” Tambah Syska

Selain itu, secara terpisah perwakilan dari Walhi Jatim Sarifah Hidayat mengatakan, bahwa aksi ini sangat positif khususnya bagi perjuangan perempuan. Karena masih minimnya gerakan serupa, sehingga perlu diperluas dan menambah lagi jaringan perjuangan.

Saya bersyukur dapat bergabung dalam Women March Surabaya, aksi ini sendiri bagian dari bagaimana kami kaum perempuan bersuara. Kita tahu ada RUU Cipta Kerja dan RUU Ketahanan Keluarga yang mengancam perampasan hak atas hidup dan mencederai hak asasi manusia. Belum lagi RUU PKS yang tak kunjung disahkan, di tengah semakin maraknya kekerasan dan pelecehan seksual.” Tandas Sarifah

Sarifah mengatakan aksi ini harus tetap ada, semoga bisa berjejaring. Sebagai bagian dari masyarakat sipil, tentu bersuara merupakan bagian dari mengingatkan pemerintah, serta upaya untuk memperjuangkan hak itu sendiri.

Women March Surabaya 2020 bagian dari perjuangan untuk menyuarakan ketidakadilan. Sebagai aksi-aksi demokratik, agar kelak cita-cita keadilan yang inklusif bisa tercapai.