Perusahaan, Institusi Keuangan Pendukung dan Relasi Antar Aktor di Pertambangan di Tumpang Pitu
Profil Perusahaan
PT Merdeka Copper Gold Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk yang didirikan pada tahun 2012, adalah perusahaan induk (holding company) dengan empat anak usaha, yakni: PT Bumi Suksesindo (BSI), PT Damai Suksesindo (DSI), PT Cinta Bumi Suksesindo (CBS) dan PT Beta Bumi Suksesindo.
Dalam menjalankan industri keruk pertambangannya di Tumpang Pitu-Banyuwangi, PT BSI mengantongi IUP OP yang berlokasi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, seluas 4.998 ha. Sementara PT DSI mengantongi IUP Eksplorasi untuk melakukan kegiatan eksplorasi seluas 6.623,45 ha.
Patut dicatat, industri pertambangan di Selatan Banyuwangi ini juga berpotensi akan terus meluas hingga ke kecamatan Siliragung. Hal ini dikuatkan oleh Perda Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2012 Tentang RTRW Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012-2032. Dalam pasal 60 huruf a, dinyatakan bahwa kawasan pertambangan mineral logam akan dikonsentrasikan pada 2 kecamatan yang terletak di pesisir Selatan Banyuwangi, yakni Pesanggaran dan Siliragung, dengan luasan mencapai 22.600 hektar.
Sumber: Perda Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2012 Tentang RTRW Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012-2032, Dokumen Prospektus PT Merdeka Copper Gold Tbk 2015.
Pemilik Saham Utama PT Merdeka Copper Gold Tbk;
- PT Mitra Daya Mustika (Provident); 16.49 persen
- PT Trimitra Karya Jaya (Saratoga); 13.69 persen
- Maya Miranda Ambarsari; 8.86 persen
- Merdeka Mining Partners Pte. Ltd. (Provident); 6.89 persen
- Garibaldi Thohir; 6.82 persen
- Pemda Kabupaten Banyuwangi; 6.41 persen
- PT Saratoga Investama Sedaya; 4.68 persen
- Indoaust Mining Limited; 4.62 persen
- Asian Metal Mining Developments Ltd; 4.55 persen
- PT Srivijaya Kapital (Provident); 4.55 persen
Dewan Komisaris:
Edwin Soeryadjaya (presiden), Garibaldi Thohir (komisaris), Richard Bruce Ness (independen), Dhohir Farisi (independen).
Dewan Direksi:
Adi Adriansyah Sjoekri (presiden), Colin Francis Moorhead (wakil presiden), Gavin Arnold Caudle, Hardi Wijaya Liong, Michael WP Soeryadjaya, David Thomas Fowler, Rony N Hendropriyono, Chrisanthus Supriyo (independen).
Sumber: Laporan Kuartal Ketiga September 2017 PT Merdeka Copper Gold Tbk.
Susunan Terbaru, Dewan Komisaris:
Edwin Soeryadjaya (preskom), Garibaldi Tohir (komisaris), Dhohir Farizi (komisaris independen), Heri Sunaryadi (komisaris), Sakti Wahyu Trenggono (komisaris), Mahendra Siregar (komisaris independen).
Dewan Direksi:
Tri Boewono (presdir), Richard Bruce Ness (wapresdir), Gavin Arnold Caudle (direktur), Hardi Wijaya Liong (direktur), Michael WP Soeryadjaya (direktur), Colin Francis Moorhead (direktur).
Sumber:
http://www.merdekacoppergold.com/en/company-overview/management-profile/board-of-commissioners
Institusi Keuangan Pendukung:
Dalam laporan keuangan PT Merdeka Copper Gold Tbk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 (hal E/55), disebutkan bahwa anak perusahaan ini, yakni PT Bumi Suksesindo (BSI) baru saja mendapatkan fasilitas kredit sebesar US$ 130.000.000 dengan beberapa bank yang terdiri dari Societe Generale Asia Limited (Socgen), BNP Paribas, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) pada tanggal 19 Februari 2016 untuk memperluas bisnis pertambangannya di Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi.
Selanjutnya pada 5 September 2016, PT Merdeka Copper Gold Tbk juga kembali mendapatkan pinjaman dari Pierfront Capital Mezzanine Fund Pte. Ltd., senilai US$25 juta (hal E/57).
Gurita Bisnis:
Grup Saratoga: Selain melakukan bisnis keruk pertambangan di Tumpang Pitu-Banyuwangi, dalam dokumen prospektus PT Merdeka Copper Gold Tbk 2015, grup Saratoga yang dimpin oleh Edwin Soeryadjaya (Preskom) ini juga menanamkan modalnya dalam bisnis keruk pertambangan di tempat lain dalam bendera Sihayo Gold Ltd (Sumatera Utara), Sumatra Copper and Gold (Bengkulu dan Sumatera Selatan), Finders Resouces Ltd (Pulau Wetar-Maluku), Pt Adaro Energy Tbk (pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan).
Patut dicatat, PT Adaro Energy Tbk tersebut, merupakan perusahaan yang juga digawangi oleh Garibaldi Thohir dan Edwin Soeryadjaya dan tercatat sebagai produsen batu bara terbesar di belahan bumi selatan dan keempat terbesar di dunia.
Grup Saratoga ini juga memiliki bisnis lain di bidang perkebunan kelapa sawit (PT Provident Agro Tbk), pertambangan minyak dan gas (Interra Resources Ltd), infrastruktur telekomunikasi (PT Tower Bersama Infrastukture Tbk), energi (PT Medco Power Indonesia), jasa angkutan laut (Seroja Investment Ltd), dll.
Tak mengherankan dengan gurita bisnis tersebut, Forbes (2017) mencatat Edwin Soerjadjaja sebagai orang nomor 42 terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 720 juta, dan Garibaldi Thohir sebagai orang nomor 23 terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 1,41 Milyar.
Grup Provident Capital: Dalam dokumen prospektus PT Merdeka Copper Gold Tbk 2015, disebutkan bahwa provident capital juga berelasi bisnis dengan grup saratoga, yakni dalam kongsi bisnis di bidang infrastruktur telekomunikasi di bawah bendera PT Tower Bersama Infrastukture Tbk, dan di bidang perkebunan kelapa sawit dalam bendera PT Provident Agro Tbk. Bahkan dalam bendera PT Provident Agro, Michael W.P Soerjadjaja (anak Edwin Soeryadjaya) juga duduk sebagai sebagai komisarisnya. Patut ditambahkan posisi Michael W.P Soeryadjaya di grup Saratoga menduduki posisi penting yakni sebagai Presiden Direktur.
Sebagaimana diketahui pendiri provident capital adalah Winato Kartono. Pada tahun 2013, dirinya sempat dinobatkan sebagai orang nomor 46 terkaya di Indonesia, dengan kekayaan mencapai US$ 590 juta.