*Catatan Rosdi Bahtiar Martadi
Manajer Pendidikan dan Jaringan Wahana Lingkungan Hidup Jawa Timur (Walhi Jatim) Wahyu Eka Setiawan mengemukakan, maksiat tidak hanya tentang zina, judi dan perbuatan tak pantas lainnya. Membabat hutan lindung dan buang sampah sembarang termasuk kategori perbuatan maksiat.
Pandangan tersebut disampaikan oleh pria kelahiran Tuban itu dalam acara Baitul Arqom yang berlangsung kemarin (11/6) di lantai 2 Masjid Besar KH Ahmad Dahlan Banyuwangi.
Menjaga kelestarian alam, menurutnya, tidak hanya didorong oleh kesadaran bahwa bencana akan datang jika alam tak dijaga. “Tetapi juga sebagai bentuk ketaatan seorang muslim. Karena Allah memerintah kita agar berbuat baik, maka berbuat baik terhadap alam adalah juga bentuk ketaatan,” tutur Wahyu yang saat itu mengisi diskusi dengan tema Islam dan lingkungan hidup
“Islam adalah agama yang memerintah pemeluknya untuk berbuat baik. Tak hanya berbuat baik karena Allah (hablum minallah) dan berbuat baik bagi sesama manusia (hablum minannas), Islam juga memerintah agar muslim berbuat baik terhadap alam (hablum minal alam),” kata lulusan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga tersebut.
Dalam acara yang diselenggarakan Remaja Islam Masjid Besar KH Ahmad Dahlan (Rismad) Banyuwangi itu, Wahyu juga mengungkap korelasi sikap boros serta mubazir dengan kerusakan lingkungan.
“Jika kita perhatikan data yang ada, percepatan kerusakan bumi ini dipicu oleh borosnya gaya hidup manusia. Sifat boros akan mendorong eksploitasi alam yang berlebihan. Padahal Islam melarang muslim untuk berbuat boros,” kata Wahyu.
Baitul Arqom yang berlangsung 10-11 Juni 2018 ini diikuti tidak kurang dari 120 anak muda dari pelbagai sekolah yang ada di Banyuwangi.
Panitia Baitul Arqom, Lukman Hakim menyatakan, pihaknya selaku penyelenggara sengaja menyajikan tema-tema terkini dalam Baitul Arqom tahun ini. “Tema dan nara sumber kami bikin variatif untuk menunjukkan kepada banyak pihak bahwa Islam adalah agama yang selalu bisa menjawab tantangan zaman,” jelasnya.