[youtube height=”600″ width=”800″]https://www.youtube.com/watch?v=xtvtQy2ttbk[/youtube]
Bagaimana dampak nyata pertambangan di Tumpang Pitu, Banyuwangi, yang dilakukan oleh anak perusahaan PT. Merdeka Copper Gold, Tbk terhadap sistem sosial-ekologi di daerah sekitarnya?
Tiga narasumber yang di wawancarai Walhi Jatim beberapa pekan lalu, memberikan sedikitnya 3 catatan, yakni:
1. Nelayan: telah menyebabkan pencemaran dan bencana lumpur serius terhadap kawasan pantai Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung. Pencemaran ini selain menyebabkan kerusakan terhadap karang, juga telah menyebabkan penurunan pendapatan 1000 nelayan Dusun Pancer dan sekitarnya. Selain itu juga berpotensi menghilangkan salah satu patokan nelayan dalam menentukan arah saat di tengah lautan, yakni bukit Tumpang Pitu.
2. Pegiat pariwisata (rakyat): telah menyebabkan kerusakan kawasan pantai Pulau Merah dan berpotensi mengancam keselamatan seluruh makhluk hidup yang ada, baik di sekitar pertambangan ataupun wilayah sekitarnya. Selain itu juga telah menyebabkan menurunnya jumlah pendapatan ekonomi karena jumlah kunjungan wisatawan ke pantai Pulau Merah terus menyusut.
3. Pemuda: akan menghilangkan kawasan pertanian dan menimbulkan konflik sosial.
Cerita krisis sosial-ekologis tersebut, coba kami dokumentasikan lewat video singkat ini